Merupakan desa yang terletak di kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara. Jalur darat di daerah ini berliku tajam dan menanjak, serta belum dipenuhi dengan lampu penerangan jalan. Perlu kehati-hatian jika melintas dijalur ini saat waktu malam hari. Suku dan bahasa yang digunakan di daerah ini yakni mandailing. Banyak dari mereka yang mengerti berbahasa Indonesia, namun masih juga didapati yang belum mengerti berbicara dengan bahasa indonesia.
Udara yang begitu dingin, membuat nuansa pedesaan begitu asri. Terdapat beberapa benda-bendapeninggalan sejarah, termasuk diantaranya Makam Lubis pertama di Kayu Laut yang belum menghadap kiblat. Disekeliling makamnya, juga dipenuhi dengan makam keturunan Lubis lainnya. Namun, hal tersebut tidak begitu ramai dibicarakan.
Disisi lain, daerah ini dipenuhi dengan hutan dan ladang yang lebat. Terdapat peninggalan kejadian aneh, yakni batu berbentuk manusia di bagian dalam hutan. Informasi yang didapat bahwa batu tersebut merupakan manusia yang melakukan hubungan terlarang di tengah hutan dan berubah menjadi batu.
Hingga kini, belum terlihat masyarakat yang keluar rumah tanpa menggunakan Jilbab/ penutup kepala. Ciri ke-Islaman begitu terasa disini.
Kayu Laut, Panyabungan Selatan, Kab. Madina
18 Juli 2018.
