Microsoft Word for Edu

Pelajari panduan Microsoft Word untuk Akademisi

Kegiatan

Semua kegiatan yang dilewati

Kualitatif Etnografi

gambar_kualitatif_etnografi

Etnografi adalah sebuah metode penelitian kualitatif yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan suatu kelompok sosial, budaya, atau masyarakat. Metode ini melibatkan pengamatan langsung, partisipasi, dan wawancara untuk memahami nilai, norma, dan pola komunikasi dalam suatu kelompok.

Metode etnografi dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam penelitian komunikasi mengenai pola komunikasi dalam komunitas game online, fenomena cancel culture di media sosial, dan bentuk sapaan dalam suatu organisasi.

Karakteristik Kualitatif Etnografi

Berikut merupakan beberapa hal yang termasuk karakteristik Kualitatif Etnografi, yakni:

  1. Imersi dan Partisipasi: Peneliti etnografi secara aktif terlibat dalam kehidupan sehari-hari kelompok yang ditelitinya. Hal ini melibatkan tinggal bersama mereka atau menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memahami secara mendalam budaya dan konteks sosial.
  2. Deskripsi Rinci: Etnografi kualitatif berfokus pada deskripsi yang rinci dan mendalam mengenai pengalaman dan tindakan kelompok yang diteliti. Ini termasuk pemahaman tentang nilai, norma, simbol, dan makna yang dimiliki oleh anggota kelompok.
  3. Intervensi Minim: Etnografi kualitatif berusaha untuk meminimalkan intervensi peneliti dalam kehidupan kelompok yang diteliti. Peneliti berusaha untuk menjadi pengamat yang netral, menghindari memengaruhi atau mengubah perilaku kelompok.
  4. Pengumpulan Data Fleksibel: Etnografi kualitatif menggunakan berbagai metode pengumpulan data, termasuk observasi partisipatif, wawancara mendalam, catatan lapangan, dan analisis dokumentasi. Metode ini memberikan fleksibilitas untuk menangkap berbagai aspek kehidupan kelompok.
  5. Analisis Kontekstual: Analisis data dalam etnografi kualitatif tidak hanya berfokus pada data itu sendiri, tetapi juga pada konteks sosial dan budaya di mana data tersebut dihasilkan. Ini membantu dalam memahami makna dan interpretasi yang diberikan oleh anggota kelompok terhadap pengalaman mereka.
  6. Refleksi dan Kontinuitas: Peneliti etnografi secara terus-menerus merefleksikan posisi dan peran mereka dalam penelitian. Ini mencakup pemahaman terhadap dampak subjektivitas peneliti terhadap interpretasi data.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif Etnografi

Beberapa teknik yang digunakan dalam etnografi antara lain:

  1. Pengamatan langsung: Melibatkan pengamatan langsung terhadap kelompok yang diteliti untuk memahami perilaku, interaksi, dan pola komunikasi yang terjadi dalam kelompok tersebut.
  2. Partisipasi: Terlibat dalam kegiatan kelompok yang diteliti untuk memahami nilai, norma, dan pola komunikasi yang berlaku dalam kelompok tersebut.
  3. Wawancara: Melakukan wawancara dengan anggota kelompok untuk memahami nilai, norma, dan pola komunikasi yang berlaku dalam kelompok tersebut.
  4. Dokumentasi: Mengumpulkan dokumen atau bahan tertulis yang terkait dengan kelompok yang diteliti, seperti catatan, foto, atau rekaman.
  5. Analisis konten: Menganalisis dokumen atau bahan tertulis yang terkait dengan kelompok yang diteliti untuk memahami nilai, norma, dan pola komunikasi yang berlaku dalam kelompok tersebut.
  6. Triangulasi: Menggunakan beberapa teknik pengumpulan data untuk memastikan keakuratan dan keabsahan data yang diperoleh.

Dibalik teknik pengumpulan yang tersedia pada Kualitatif Etnografi, terdapat beberapa hal yang menjadi perhatian. Beberapa kelemahan dari teknik pengumpulan data yang digunakan dalam etnografi meliputi: (1) Ketergantungan pada sampel; (2) Kekurangan transferensi; (3) Keterbatasan kontinuitas; dan (4) Kekurangan triangulasi.

Dalam penelitian etnografi, pengambilan data terkait dengan sampel yang dipilih secara bersyarat dan tidak selalu melrepresentasi populasi yang seholuh. Oleh karena itu, hasil penelitian mungkin tidak mencakup semua aspek penting dari kelompok yang diteliti.

Dalam kaitan transferensi, data yang diperoleh dari sumber lokal mungkin mengalami kekurangan dalam proses transferensi ke dalam konteks penelitian. Misalnya, perbedaan bahasa, perilaku, atau konteks mungkin menyebabkan kekurangan dalam penafsiran data.

Dalam kaitan lainnya kontinuitas, penelitian etnografi memiliki kelemahan berupa perubahan kontinuitas dalam perilaku, budaya, atau norma mungkin menyebabkan kesulitan dalam memahami dan mengumpulkan data yang akurat tentang kelompok yang diteliti.

Dalam penelitian etnografi, teknik triangulasi mungkin tidak selalu efektif dalam mengatasi kekurangan data dan meningkatkan kredibilitas penelitian. Oleh karena itu, hasil penelitian mungkin terkait dengan kekurangan data atau kesalahan interpretasi.

Meskipun ada kelemahan dalam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam etnografi, metode ini masih memberikan informasi yang berharga tentang kelompok sosial, budaya, atau masyarakat yang diteliti. Oleh karena itu, penting untuk melakukan triangulasi dan menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai untuk mengatasi kekurangan data dan meningkatkan kredibilitas penelitian.

Komentar