Merekam Praktik MBKM: Perjalanan Riset di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

UIN Ar-Raniry merupakan kampus yang menawarkan tradisional dan budaya akademik yang kuat. Perjalanan kami disana, banyak membelajarkan kami.
Reza Noprial Lubis
UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Pada Selasa-Sabtu/ 28 Oktober–01 November 2025 lalu, Saya dan Tim Peneliti UIN Sumatera Utara melangsungkan kegiatan Riset Inovatif Produktif (RISPRO) LPDP (Mora The Air Funds), dan kali ini yang menjadi lokus penelitian adalah UIN Ar-Raniry Banda Aceh, setelah sebelumnya melakukan Riset di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Alhamdulillah, Saya pribadi banyak belajar dari sana, khususnya untuk mengeksplor lebih jauh, tentang bagaimana mereka mengaplikasikan kebijakan MBKM.

Kami disambut dengan hangat oleh Wakil Rektor 1 (Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.Ag.), dan mengawali riset kami disana. Banyak hal yang kami dapatkan dari sana, baik tentang Aceh, maupun tentang aktivitas akademik disana.

Wakil Rektor 1 UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Wakil Rektor 1 UIN Ar-Raniry Banda Aceh

...Dan tidak tinggal, kami mengabadikan momen ini dengan foto bersama.

Foto Bersama Wakil Rektor 1
Foto Bersama Wakil Rektor 1

Yang unik dari kampus ini, yakni ada sebuah cafe, yang melambangkan khas dari daerah mereka, yaitu Aceh. Bentuk bangunannya juga mempertahankan nilai tradisional, dengan atap yang mengkerucut dan desain rumah panggung yang menawarkan khas tersendiri. Ini membuat suasana kampus benar-benar bernilai:

Rumoh Atjeh Di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Rumoh Atjeh Di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Ada yang menarik dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh ini, dimana ada sebuah produk mahasiswa yang dihasilkan melalui riset kolaborasi, dan sekarang sudah produksi sebagai parfum premium:

Produk Parfum Riset Mahasiswa 2
Produk Parfum Riset Mahasiswa 2
Produk Parfum Riset Mahasiswa
Produk Parfum Riset Mahasiswa

Yang menarik lagi, kami tidak menemukan Bank-Bank Konvensional disana, selain Bank Aceh dan Bank BSI.

Bank Aceh Di UIN Ar-Raniry Banda Aceh
Bank Aceh Di UIN Ar-Raniry Banda Aceh

..Kami juga menemui beberapa informan penting, untuk menemukan data terkait riset. Mulai dari Dekan Fakultas, Prodi, Dosen, dan lembaga lainnya:

Informan 3
Informan 3
Informan Kaprodi Kimia
Informan Kaprodi Kimia
Informan Mahasiswa
Informan Mahasiswa
Informan Dosen Fak Saintek
Informan Dosen Fak Saintek

Terakhir, kami juga menyempatkan mengunjungi Museum PLTD Apung, yang merupakan saksi "BISU" Tsunami Aceh:

Rumah Apun Di Pltd Apung
Rumah Apun Di Pltd Apung
Museum PLTD Apung
Museum PLTD Apung

Selain PLTD Apung, sebelum kembali ke Medan, kami menyempatkan untuk melihat langsung kampus yang cukup populer, yaitu Universitas Syiah Kuala (USK):

Mengunjungi Usk
Mengunjungi USK

Sisi geografisnya, kampus ini bersebelahan langsung dengan UIN Ar-Raniry. Bahkan jalanan yang ada, menghubungkan mereka berdua. Jadi, ini membuat daerah ini sangat terasa atmosfer akademisnya.

Kami banyak belajar, tentang bagaimana kampus-kampus di Aceh menajalankan program-program akademis yang sangat terlihat. Jalanan yang ramai namun teratur, membuat kami sebenarnya betah untuk berada disana. UIN Ar-Raniry, sebagai kampus UIN pertama yang unggul, memberikan banyak pelajaran berharga pada kami, tentang bagaimana mereka mengedepankan program-program akademik, dan penelitian, hingga menghasilkan produk-produk yang banyak diadopsi oleh masyarakat luas.

Reza Noprial Lubis
Seorang praktisi pendidikan Islam yang aktif sebagai dosen. Kadang ceramah, kadang menulis, kadang meneliti. Tetapi paling sering BERIMAJINASI.
Comments