Cuti persiapan ujian semester akhir sudah hampir berakhir ananda.
Tahun depan tinggal beberapa hari lagi. Segelintir di antara kamu ada yang tak sungkan-sungkan lagi memberi gelar "killer", "bodoh", "cerewet", kepada orang-orang yang pernah berdiri di depan kelas, akan segera berjumpa dengan kamu semua. Mereka kemudian pulang membawa lembaran hasil ujian akhir semester (UAS) yang kamu kerjakan.
Aku juga resah ananda, karena kamu mulai banyak memainkan peran tanpa kejujuran. Jujurlah ananda. Masa depanmu sangat dipengaruhi kejujuranmu hari ini, termasuk ketika menjawab soal-soal ujian yang diberikan dosen-dosenmu.
Orang-orang yang kamu panggilkan "Pak" atau "Buk" itu, bukanlah para malaikat atau makhluk halus yang dapat mengetahui apa saja yang kamu lakukan ketika ujian berlangsung. Tak semua mereka berdiri di depan kelas bagaikan "kipas angin". Tak semuanya memiliki mata bagaikan "cctv". Nilai A yang kamu peroleh tanpa kejujuran adalah sebuah "kepalsuan". Sukakah kamu barang palsu... anandaku?
Jika kamu suka itu, maka boleh jadi kamu kelak mendapatkan "suami palsu" atau "isteri-isteri palsu". Tak usah lah itu, kaki palsu pun pasti kamu tak suka, meskipun itu milikmu.
Kepalsuan selalu berlanjut...hati-hati anandaku.
Ditulis oleh Prof. Dr. Djafar Siddiq, MA. Dipublikasikan di halaman facebook pada 29 Desember 2018.
